Halaman

Selasa, 21 September 2010

Pakai pedal clipless, kenapa tidak?







Mesin berhubungan dengan kruk as Kruk as berhubungan dengan kopel (penggerak roda)
Kopel berhubungan dengan roda; begitulah gambarannya cara kerja kendaraan....

Didalam dunia MTB, anda adalah sebagai mesin dan bila anda tidak benar2 terhubung/menyatu dengan crankset anda, ini akan mengakibatkan keseluruhan sistim tidak akan berjalan dengan baik.

Kelebihannya:
Pertama dan pada umumnya, clipless pedal membuat si pengnendara lebih nyaman. Desain sepatu untuk digunakan pada clipless pedal mempunyai alas yang kuat (rigid), tekanan akan diteruskan merata melalui alas khaki dan diteruskan seluruhnya terhadap pedal
Koneksi yg dilakukan antara sepeda dan pengendaranya akan dapat menghasilkan tekanan dan tarikan yang seimbang, dapat memaksimalkan kemampuan penuh gerakan pedaling anda Ini yang disebut “putaran” (spinning) dan apabila sudah berhasil menguasainya, itu adalah satu2nya teknik ampuh yang dapat menjadi andalan anda untuk diterapkan dalam bersepeda
Clipless pedal dan sepatunya memang sangat bagus. Terdapat bermacam2 model sepatu sepeda, mulai dari yang high-tech sampai yang konservativ, dan pedalnya membuat penampilan sepedanya menjadi terlihat lebih high-perfomance

Kekurangannya:
Kekurangannya juga ada beberapa. Anda harus berlatih beberapa hari untuk pertamakali menggunakannya, anda akan mengalami berhenti tetapi lupa untuk menggeser kearah luar (bukan menarik) untuk melepaskan sepatu anda. Dalam gerakan lambat anda akan jatuh didepan teman atau keluarga dengan sepatu masih lengket ke pedal, Ini tentu memalukan, tetapi ingat kita semua (para mtb’r) pun pernah mengalaminya. Untuk meminimalisasikan kecelakaan, berlatihlah dilapangan yang berrumput hingga clipping in dan out menjadi terbiasa
Apabila anda telah benar2 terbiasa (cekatan), maka kemampuan bersepeda anda akan meningkat dengan pesat.






Cara Melewati Tanjakan Curam
Yang tau ilmu nanjak, pasti mau bagi2 ilmunya cara untuk bisa melewati tanjakan yang paling curam. Sebenarnya sih susah2 gampang, syaratnya kamu harus memiliki keseimbangan, goesan sempurna, kaki kuat dan gir rendah. Sebenarnya tanpa teknik yang baik, tidak ada satupun yang akan dapat membuat kamu mencapai 0,5m lebih tinggi dari tanjakan yang biasanya selama ini dapat dilewati. Kebanyakan dari kita, menganggap tanjakan curam adalah sama dengan kekalutan / kebingungan / kekacauan goesan untuk melewati tanjakan dengan tetap di atas sepeda, tanpa TTB ( Tun-Tun-Bike ).

Ketekunan, tenaga dan ilmu terapan adalah sarana terbaik Mtb’er untuk dapat melewati tanjakan yang paling gahar sekalipun. Seni / cara melewati tanjakan curam dapat digambarkan pada tiga ketrampilan teknik dasar:
(1) Posisi tubuh yang benar.
(2) Menjaga goesan.
(3) Mengetahui apa yang sebaiknya tidak boleh dilakukan.
Sekali kita menguasai dasarnya, tanjakan yang tidak mungkin bisa dilewati akan berubah menjadi mungkin. Ketika ada kompetisi Up-hill, kenapa kita harus jadi penonton? Apa kita nggak pingin jadi jagoan tanjakan? He..hee…heee!!!

Langkah Pertama:
KITA DAPAT MENGUASAI NANJAK BUNGKUK

Untuk dapat melewati tanjakan yang paling curam, kita harus bersedia memohon pada MBAUREKSO-nya goesan dan kekuatan. Dan di BENAK kita akan timbul pertanyaan : Gimana sih caranya ato posisinya ngegenjot yang efisien? Apa nggenjotnya berdiri waktu tanjakan mulai terasa berat? Gimana kalo menunjukkan kejantanan kita dengan ngegenjot sepol-polnya tenaga dengan cepet??? Yaaah... yang bener aja! Nggak laahhh yaouw !!!

Cara terbaik untuk dapat melewati tanjakan yang sangat curam adalah kita harus menguasai cara nanjak secara bungkuk. Ini adalah aturan cara nanjak yang bener.

1: Jangan sprint di bagian awal tanjakan, karena kita akan sangat memerlukan semburan tenaga pada bagian ujung / puncaknya.

2: Gunakan gir yang sedeng, tetep jaga kecepatan kita sepanjang bagian bawah dan di bagian mudah dari tanjakan itu. Ketika tanjakannya jadi semakin curam, ganti ke gir yang semakin rendah (enteng) dan gerakkan pantat kita, ke ujung depan sadel, tapi jangan terlalu jauh, jangan sampai ban belakang kita slip pada tiap goesan.

3: Pindahkan beban tubuh kita ke pinggang untuk menjaga sebanyak mungkin berat pada roda belakang, tanpa membuat roda depan kita terangkat.
Posisi ini akan terasa sangat aneh karena kita membungkuk di atas Top tube dan nggenjot rasanya tidak nyaman ( padahal ini malah bener).

Langkah Kedua:
KITA PILIH JALUR LINTASAN YANG TERBAIK

Pandanglah bagian atas tanjakan dan pilihlah jalur lintasan terbaik yang akan kita lewati. Hindarilah sebisa mungkin pada bagian yang berbatu dan terlalu becek.
Sewaktu nanjak, pandangilah lintasan bagian depan roda( + 0,5meter minimum) sambil mendengarkan bunyi roda belakang yang nyaris slip, tapi masih punya traksi. Gerakkan punggung ke depan dan belakang dari posisi bungkuk tersebut untuk menjaga bunyi itu.
Hal ini adalah cara untuk menyeimbangkan kebutuhan berat pada roda depan untuk tetap menjejak tanah dengan traksi maksimum kita yang tersedia. Jangan mondar-mandir di atas sadel (kaya setrikaan), karena kita tidak dapat melakukan hal ini cukup cepat untuk membuat pergeseran berat yang pas. Dalam posisi ini, badan kita akan rendah, siku nekuk dan kepala maju. Yah persis seperti soang yang mau nyosor gitu.

Langkah Ketiga:
RAHASIANYA BUKAN HANYA PADA KEKUATAN KITA

Dalam situasi traksi minimal, "MENGANGKAT PANTAT DARI SADEL, BIASANYA JADI PERTANDA DARI AKHIR GENJOTAN & DIMULAINYA TTB". Tetaplah dalam posisi bungkuk sampai kita sudah bisa melewati bagian yang paling curam dari tanjakan itu. Yah, kita orang pasti tau lah kalo cara ngegenjot kayak gini pasti bikin pegel.
Kesalahan kita sewaktu nanjak yang paling umum terjadi adalah memindahkan posisi tubuh ke depan waktu ban depan sudah melewati ujung tanjakan, padahal ban belakang masih dalam kondisi nanjak. Hal ini akan mengambil beban dari ban belakang ( yang masih di tanjakan) dan menghapus semua traksi kita.
Lakukanlah ini !!! dan kita akan gagal nanjak.
Jangan nyerah!!! Kalau kebetulan kita keluar dari jalur yang seharusnya, usahakanlah bertahan dan cari jalan alternatif ke atas.

LATIHAN CERMAT, HASILNYA HEBAT!!!
Di dalam sepeda gunung, membuang-buang energi sama dengan membuang-buang uang. Tidak ada orang yang mau membuang-buang ratusan ribu rupiah, tetapi banyak diantara kita yang membuang buang energi tanpa perhitungan dalam setiap kayuhan pedal. Energi adalah sumber daya yang terbatas, dan harusnya yang mula-mula ada di pikiran kita adalah genjot seefisien mungkin. Dan ternyata, efisiensi adalah sesuatu yang dapat dipelajari. Dengan kesabaran dan praktek, kita dapat belajar untuk menghemat rupiah energi kita.

DARIMANA KITA HARUS MULAI???
Cara terbaik untuk memulai ada pada kayuhan pedal. Ketika kita pertama belajar naik sepeda, kekeliruan yang kita semua buat adalah mengayuh secara kotak - kotak, atau " patah - patah." Maksudnya adalah mengayuh pedal hanya ke bawah saja, tapi melalaikan tarikan pedal ke atas. Tetapi jika kita melatih diri untuk menarik pedal keatas lalu turun kebawah, dorong ke belakang, tarik lagi ke atas maka titik mati pada kayuhan pedal secara kotak - kotak dapat dihilangkan dan lebih sedikit energi yang disia-siakan.
Kayuhan secara melingkar adalah inti dari teknik yang sesuai. Penguasaan ketrampilan ini dapat merubah Mtb'er yang biasa aja menjadi Mtb'er hebat. Kayuhan secara melingkar adalah suatu gerakan mendorong dan menarik pedal secara bersamaan. Sebab ketika satu kaki sedang mendorong ke bawah, kaki yang lain menarik ke atas, atau ketika kaki mendorong pedal kedepan kaki yang satu lagi mendorong kebelakang Keliatannya gampang, kan? Padahal enggak juga siih! Kesulitannya terletak pada waktu mengontraksikan dan merelaksasikan otot kaki bagian atas. Disinilah di mana kita harus latihan. Pada awalnya, hal ini membutuhkan banyak konsentrasi, tetapi ketika kita menjadi terbiasa, hal ini akan kita lakukan secara otomatis dengan sedikit konsentrasi. Kuncinya ada pada bagaimana cara kita memfokuskan diri pada gerakan pedal yang mengarah ke atas. dengan menggunakan Pedal Clipless, sebagai lawan Toe clip, akan membuat hal ini lebih mudah.
( Catatan: latihan ini mustahil untuk dilakukan tanpa Toe clip atau pedal clipless.)

NASIHAT ORANG TUA !!!
Jangan takut akan clipless pedal. Biasanya setelah satu atau dua minggu latihan dengan menggunakan clipless pedal, kita sudah akan menjadi terbiasa dengan mekanismenya. Jika kita menanyakan ke pada siapa pun yang telah terbiasa memakai clipless pedal, akan menjawab bahwa mereka tidak bisa mengayuh dengan sempurna tanpa menggunakan clipless pedal.
Alat lain yang berguna untuk meningkatkan efisiensi kayuhan adalah, cadence meter. Kegunaan cadence meter adalah menginformasikan berapa RPM kita. disinilah pentingnya kecepatan kaki. Kecepatan kaki adalah tingkat kecepatan genjotan kita. Semakin tinggi RPM, semakin tinggi kecepatan kaki kita. Dengan melatih kecepatan kaki, Kita melatih badan untuk memerintahkan serabut otot dalam waktu yang diinginkan. Mengayuh pada rpm tinggi dalam waktu lama membantu kita meningkatkan neuromuscular memory. (memori pada saraf2 otot)
Pada awalnya, pelatihan jenis ini paling baik dilakukan di jalan yang rata. Bukan berarti kita harus meninggalkan latihan ini di lintasan off road. Lebih baik mengayug ke lokasi lintasan daripada membawa mobil kelokasi lintasan tempat kita berlatih. Kalau kita tinggal agak jauh dari lokasi lintasan tempat kita berlatih, parkirlah mobil kita beberapa Km dari tempat lintasan itu, atau kalau kita mau memarkir mobil di dekat lintasan, lakukanlah pemanasan selama + 10 menit dengan roda gigi ringan dan jaga RPM sekitar 90 - 100. pada awalnya memang rasanya sangat janggal. Genjotannya cepet tapi ko’ jalannya pelan sekali. Jangan biarkan rasa janggal itu mendorong kita untuk menurunkan gigi roda ke tingkat yang lebih berat dan merusak irama latihan. Ingat, kita sedang berlatih untuk menjadi luwes. Berkonsentrasilah pada mendorong dan menarik serta timing kontraksi otot kaki bagian atas kita. Selagi kita melakukan hal ini, kita tetap harus waspada pada apa yang dilakukan anggota tubuh kita yang lain. Mulai dari kepala terus sampai ke ujung jari - jari kaki. kita mencari dimana badan kita sedang memboroskan energi. Relaksasikan semua otot yang tidak terlibat langsung dalam genjotan pedal. Mata tetap melihat ke depan dan posisi tubuh kita harus stabil. Jangan membungkukkan tulang belakang atau bahu kita. Jaga lengan kita sedikit bengkok, sehingga kita dapat menyerap goncangan dengan lengan kita dan bukan dengan punggung. Relaksasikan genggaman kita. Jangan biarkan tangan kita mencengkram handlebar/setang terlalu kencang. Percaya gak percaya, kita bisa memboroskan banyak energi biarpun Cuma melirak - lirikkan mata kita,

KURVA LATIHAN
Setelah dua atau tiga minggu, kita akan mulai merasakan di tanjakan kita mampu mengayuh dengan lebih halus dan terarah. Ini adalah hasil dari latihan menarik pedal. Kayuhan kita akan menjadi lebih lancar di lintasan tekhnikal dan berbatu - batu. Endurance kita akan bertambah, kecepatan kita akan bertambah dan kita bisa merngayuh lebih lama. Dan yang paling penting, kita akan lebih luwes di atas sepeda.

MANFAAT MENGUASAI TEKHNIK INI
Setelah kita menguasai tekhnik putaran pedal, waktunya untuk latihan di tanjakan panjang. Tujuan kita nanjak supaya kita tetap nyaman di atas sadel sambil tetap mengayuh secara melingkar dalam waktu lama. Disini kita bisa mengembangkan banyak tenaga dan stamina. tenaga adalah istilah yang berarti kemampuan untuk menggunakan kekuatan maksimal selama suatu usaha dilakukan (Intensity). Ingat, jangan terburu nafsu!!! Latihan ini hanya bisa dilakukan apabila kayuhan melingkar dan kecepatan kaki sudah kita kuasai. Hal tersebut dapat mencegah semua masalah yang dapat timbul dari kayuhan secara kotak - kotak. Tanpa latihan yang memadai, banyak orang yang mengalami sakit di punggung bagian bawah, kelelahan premature di otot perut. Atau rasa sakit di dengkul, akibat menahan terlalu banyak beban akibat otot - otot yang kurang terlatih. Banyak dari permasalahan ini dapat diperbaiki dengan berlatih di gym untuk meningkatkan kekuatan kaki dan tubuh bagian atas. Area yang harus dilatih meliputi, perut, pinggul dan otot tulang belakang. Area itu merupakan poros tubuh kita.
Sekalipun kita bukan seorang Atlet, jangan melalaikan teknik ini. Tekhnik yang lebih baik, bukan hanya untuk memenangkan lomba, tetapi juga untuk mendapatkan lebih banyak unsur kesenangan (fun). Jangan menjadikan latihan ini sebagai suatu beban. Gunakan waktu secukupnya untuk mengamati tekhnik kita dan dimana kita harus memperbaikinya. Tekhnik yang baik akan memastikan kita tidak mudah terkena cedera dan mendapatkan lebih banyak kesenangan setiap kali kita pergi nggenjot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar